10 Cara Memilih Daging Sapi Berkualitas agar Aman dan Lezat saat Dimasak

Avatar photo

Citra P

Cara Memilih Daging Sapi Berkualitas agar Aman dan Lezat saat Dimasak

Memilih daging sapi yang berkualitas tinggi merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menghasilkan hidangan lezat sekaligus aman untuk dikonsumsi.

Banyak orang sering tertipu oleh tampilan luar daging tanpa mengetahui tanda-tanda kesegaran dan kualitas sebenarnya.

Daging sapi yang baik tidak hanya menentukan kelezatan masakan, tapi juga memastikan tidak adanya risiko kesehatan akibat bakteri berbahaya.

Bakteri seperti E. coli, Salmonella, atau Listeria bisa menempel pada daging yang tidak segar, apalagi jika proses penyimpanan dan distribusinya tidak steril.

Cara Memilih Daging Sapi Berkualitas

Berikut ini adalah 10 cara praktis dan informatif dalam memilih daging sapi yang berkualitas, baik saat berbelanja di pasar tradisional maupun supermarket:

1. Perhatikan Warna Daging

Warna daging merupakan indikator visual utama untuk menilai kesegaran:

  • Daging sapi segar memiliki warna merah cerah yang merata.
  • Merah tua atau kecokelatan menunjukkan paparan oksigen dalam waktu lama – masih bisa dikonsumsi, tapi kualitasnya mulai menurun.
  • Warna keabuan, kehijauan, atau kebiruan adalah tanda daging sudah terkontaminasi atau membusuk, dan sebaiknya dihindari.

Setiap jenis daging memiliki gradasi warna yang berbeda, namun sebagai patokan, warna merah muda hingga merah cerah adalah yang paling aman untuk daging sapi segar.

2. Cium Aroma Daging

Cium aroma daging sebelum membeli.

  • Daging yang segar memiliki bau alami yang lembut, tidak menusuk, dan tidak anyir.
  • Jika tercium bau busuk, amis tajam, atau menyengat, kemungkinan besar daging sudah rusak atau mulai terkontaminasi.

Bau adalah salah satu cara termudah untuk menilai kondisi daging—lebih baik tinggalkan daripada menyesal kemudian.

Baca Juga:  7 Tips Praktis Membawa Makanan Sehat Saat Bepergian: Mudah, Bergizi, dan Tetap Segar

3. Cek Tekstur Daging

Tekstur daging segar bisa diketahui dengan menyentuh permukaannya:

  • Daging segar akan terasa kenyal dan padat, serta kembali ke bentuk semula saat ditekan.
  • Daging yang terasa lembek, berair, atau berlendir sebaiknya dihindari karena bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan bakteri atau proses pembusukan.

Tekstur yang tepat juga memudahkan pengolahan dan menghasilkan masakan yang lebih lezat.

4. Amati Permukaan dan Serat Daging

Struktur serat dan permukaan juga memberi petunjuk:

  • Serat halus dan teratur cocok untuk steak karena lebih empuk.
  • Serat kasar dan besar cocok untuk olahan lama seperti rendang atau semur.
  • Hindari daging dengan permukaan kering berlebihan, retak, atau warnanya berubah, karena bisa jadi itu akibat paparan udara terlalu lama atau tidak disimpan dengan benar.

Permukaan yang baik menunjukkan daging dalam kondisi segar dan belum terlalu lama terpapar udara.

5. Cek Kualitas Lemak (Marbling)

Memilih Daging Sapi: Cek Kualitas Lemak (Marbling)

Lemak pada daging sapi, terutama yang membentuk pola seperti marmer (marbling), menandakan kualitas yang lebih baik.

  • Marbling ini memberikan kelembutan, rasa juicy, dan aroma gurih alami saat dimasak.
  • Daging sapi wagyu atau daging premium biasanya memiliki marbling yang jelas, dan itu membuatnya lebih mahal karena rasa dan teksturnya lebih sempurna.

Marbling juga membantu menjaga kelembapan daging saat dipanggang atau dibakar.

6. Pastikan Daging Tidak Mengandung Air Berlebih

Daging yang mengandung banyak air biasanya telah mengalami proses pembekuan berulang atau penambahan zat tertentu.

  • Bisa disebabkan oleh proses pembekuan dan pencairan berulang, atau adanya bahan tambahan.
  • Daging berair cenderung cepat basi dan sulit dimasak, serta teksturnya cenderung rusak saat digoreng atau dipanggang.
Baca Juga:  10 Makanan Khas Nusa Tenggara Barat untuk Menyantap Keunikan Kuliner Lokal

Air yang berlebihan juga bisa membuat tekstur daging berubah dan kehilangan cita rasa aslinya.

7. Cek Kemasan dengan Seksama

Jika membeli daging kemasan di supermarket, pastikan:

  • Kemasan bersih, utuh, kedap udara, dan tidak robek.
  • Periksa apakah ada segel keamanan dan pastikan tidak ada cairan yang merembes keluar.

Kemasan vakum (vacuum sealed) membantu memperpanjang masa simpan dan menjaga kebersihan daging dari kontaminasi luar.

8. Baca Informasi Label

Jangan lupakan label kemasan!

  • Cek tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan saran penyimpanan.
  • Perhatikan label seperti “best before”, “expired date”, dan kode BPOM atau sertifikasi halal (jika dibutuhkan).

Label ini penting untuk mengetahui apakah daging masih layak konsumsi atau tidak.

9. Periksa Suhu dan Tempat Penyimpanan

Daging yang dijual dalam suhu tidak sesuai akan cepat rusak.

  • Daging segar harus disimpan di suhu antara 1°C hingga 4°C, sedangkan daging beku di suhu -18°C.
  • Saat belanja di pasar atau swalayan, pilih daging dari tempat penyimpanan yang dingin dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Jika suhu tidak sesuai, ada kemungkinan besar daging sudah melewati kondisi segarnya.

10. Belanja di Tempat Terpercaya

Terakhir, pilih penjual atau tempat belanja yang memiliki reputasi baik dan menjaga kebersihan.

  • Penjual terpercaya akan merawat daging dengan baik, menjaga suhu penyimpanan, dan tidak menjual produk mendekati masa kedaluwarsa.
  • Di pasar, pilih pedagang yang terlihat menjaga kebersihan lapak, tidak menjajakan daging di tempat terbuka yang terpapar debu atau lalat.

Pedagang terpercaya akan mengutamakan kualitas dan keamanan konsumennya.

Baca Juga:  11 Kuliner Unik Indonesia yang Wajib Dicoba: Dari Nasi Kucing hingga Kerupuk Melarat

Memilih daging sapi yang berkualitas bukan soal tampilan saja, tapi juga harus cermat dalam memperhatikan aroma, tekstur, warna, hingga kemasan.

Daging yang baik akan menghadirkan masakan yang lezat dan sekaligus aman untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga.

Jangan tergiur harga murah tanpa memastikan kualitas. Dengan 10 cara di atas, kamu bisa menjadi pembeli cerdas dan terhindar dari risiko keracunan atau penyakit akibat daging yang tidak layak konsumsi.

Artikel Terkait